feature
Metode Ini Bisa Membuat
Photo Story Kamu Semakin Menarik!
​
Photo story mengajarkan kita bagaimana cerita dapat disampaikan dengan bentuk yang berbeda
Oleh: Tasya Aprilia Djuandita
8 April 2020, 12:49pm
2. Detail (Perincian)
​
Detail memberikan pandangan yang lebih spesifik terhadap suatu subjek yang kita tangkap. Detail juga memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siapapun yang melihatnya. Penangkapan foto detail dilakukan hanya fokus terhadap satu ada beberapa objek dalam jarak yang dekat. Jarak maksimal pengambilan foto detail ini sejauh 2-3 meter dari subjek yang akan difoto, namun lebih baik jika mengambil gambar medium shot atau close up dari berbagai sisi.
Foto: Instagram @rizalashari
3. Frame (Kerangka Foto)
​
Untuk membuat sebuah frame kita harus menuntut kreativitas agar menemukan benda-benda di sekitar subjek untuk menciptakan sebuah kerangka foto. Frame ini penting untuk menunjukan point of interest dalam sebuah foto yang kita ambil. Untuk jarak pengambilan frame hampir sama dengan detail, gambar diambil medium shot atau close up, namun wajib menambahkan elemen baru sebagai kerangka foto.
Cekrek, cekrek, cekrek. Kalo mau foto yang memang boleh asal cekrek aja, tapi Sobat Capture tau gak sih, ada sebuah metode yang bikin hasil foto kita memiliki cerita di dalamnya, namanya adalah metode EDFAT.
Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Frank Hoy di Arizona State University. EDFAT sendiri merupakan singkatan dari Entire (Keseluruhan, Detail (Perincian), Frame (Kerangka foto), Angle (Sudut pengambilan gambar), dan Time (Waktu).
Penasaran kan gimana caranya mengabadikan momen biar menjadi cerita dengan menggunakan metode EDFAT itu gimana? Lihat foto-foto Alek Nagari yang diadakan di Pacuan Kuda Bukit Ambacang, Bukittinggi, karya Rizal Ashari dengan menggunakan metode EDFAT ini yuk!
Foto: Instagram @rizalashari
1. Entire (Keseluruhan)
​
Entire berarti mengambil gambar keseluruhan dari suatu tempat yang akan kita ambil gambarnya. Biasanya entire ini diambil dengan extreme long shot dari jarak 10-15 meter dari tempat yang akan dijadikan subjek cerita untuk mencakup keseluruhan peristiwa yang terjadi. Bisa dibilang entire ini seperti sebuah pendahuluan sebelum mengambil foto lainnya yang memiliki isi cerita yang lebih dalam. Ingat, jangan mudah puas dalam pengambilan foto ya, Sobat Capture. Cobalah berulang kali dan coba juga ambil dari jarak yang lebih dekat.
4. Angle (Sudut Pengambilan Gambar)
​
Ada beberapa macam angle yang diterapkan dalam membuat photo story, setiap sudut pandang memiliki kesan yang berbeda untuk disampaikan dalam sebuah cerita. Ada high angle untuk membuat subjek sangat kecil yang memiliki kesan menyedihkan atau terpuruk, dan ada low angle untuk membuat kesan subjek berwibawa, besar, atau perkasa.
5. Time (Waktu)
​
Time adalah sebagaimana kita menangkap sebuah adegan atau momen dengan waktu yang sangat tepat, sehingga menghasilkan foto yang dramatis, menjadikan photo story semakin menarik. Sebenarnya dalam setiap poin-poin sebelumnya diusahakan juga pengambilan adegan atau momen ditangkap di waktu yang tepat.
Foto: Instagram @rizalashari
Foto: Instagram @rizalashari
Foto: Instagram @rizalashari
Selain menggunakan metode di atas, Sobat Capture juga harus memperhatikan manajemen waktu untuk menangkap suatu momen. Pengaturan kamera juga sangat penting dalam melakukan photo story ini. Metode ini juga bisa banget dipake kalo kamu lagi berwisata loh Sobat Capture, biar oleh-olehnya gak cuman makanan doang, hihi.
​
​