
feature
Kamera Analog:
Si Klasik yang Asik
Ngulik yang jadul-jadul emang asik, merasakan pengalaman vintage yang dirasakan leluhur kita kembali menjadi tren di masa kini
Oleh: Tasya Aprilia Djuandita
8 April 2020, 2:48pm




Foto: Google Image
Sobat Capture, pasti pernah kan penasaran sama barang-barang jadul yang pernah dipake sama orang tua atau kakek nenek kita? Jangan heran, karena adanya rasa penasaran itu bikin barang-barang jadul kembali digunakan dan menjadi tren di masa kini.
​
Salah satu barang jadul yang kembali menjadi tren salah satunya adalah kamera analog, tren ini berlangsung dari tahun 2018 hingga saat ini. Walaupun terbilang jadul, masih banyak toko yang menjual kamera analog lengkap dengan roll film beserta aksesorisnya.
​
Tren ini diikuti oleh kebanyakan anak muda untuk mengabadikan momennya agar berkesan old but good. Hasil foto dari roll film yang dihasilkan kamera jadul itu memberikan pengalaman yang berbeda di tengah kemajuan teknologi digital yang kita rasain saat ini.
​
Meskipun penggunaan kamera analog di masa kini merogoh kocek lebih dalam di bandingkan menggunakan kamera digital biasa, tidak sedikit orang yang masih menggunakan kamera tersebut. Biasanya kamera pocket analog dijual dengan harga 300-800 ribu rupiah dan roll film yang standar dijual dengan harga 50-125 ribu rupiah, belum lagi biaya untuk mencetak biasanya mengeluarkan biaya 40-60 ribu rupiah per roll.
​
Salah satu penikmat fotografi analog adalah Adinda (20), mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajdaran.
​
“Emang candu sih kalo udah hunting pake analog ini. Walaupun biayanya lumayan, tapi hasilnya worth it, nyiptain ciri khas foto yang ga biasa di era modern kaya sekarang ini. Yang aku punya sekarang itu kamera pocket Canon Prima AF-9s biar lebih praktis aja, tapi kalo mau eksplore lebih aku saranin pake Single-Lens Reflex (SLR), sih.” Jelas Adinda.
​
Walaupun kameranya kembali menjadi tren, ada satu hal pelengkap dari penggunaan kamera tersebut yang menjadi punah di masa kini. Yap! Proses penceteakan atau yang sering disebut cuci. Cetak tradisional yang menggunakan kamar gelap saat ini sudah hampir punah, sangat sulit menemukan orang yang melayani cetak secara tradisional. Kalau untuk cetak secara digital dari media negatif film masih banyak ditemukan, karena ada mesin digital yang dapat mencetak langsung dari media negatif film menjadi file JPEG atau dicetak melalui printer.
Namun, punahnya cetak tradisional tidak menutup rasa penasaran akan hal-hal vintage untuk penggunaan kamera analog ini. Jadi, Sobat Capture makin penasaran gak nih buat nyobain si klasik yang asik ini? Atau mungkin sudah ada beberapa Sobat Capture yang setia menggunakannya sedari dulu? Hihihi salam vintage!
​
Hasil Foto Menggunakan Kamera Analog
